THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 16 Mei 2009

cinta sebutir debu

entah dari mana aku memulai cerita ini. hanya bingung yang memenuhi otak kanan dan kiriku seperti bangunan rumahku yang kusam dipenuhi oleh berjuta-juta debu gurun pasir, tak terurus sama sekali bahkan seperti tak berpenghuni.
sore itu aku termenung sendiri di beranda rumahku yang kusam, yang di penuhi oleh debu-debu gurun pasir.perlahan aku beranjak dari kursi goyang tempat ku merenung, lalu aku tiup debu-debu yang menempel di dinding rumahku. molekul-molukel debu pun beterbangan mengepakan sayap-sayapnya pergi menjauh dari dinding rumahku dan aku. tak berpamitan sama sekali padaku.yah biarlah dia terbang semaunya, gumamku dalam hati.namun tiba-tiba ada satu molekul kecil hinggap di pipiku, mencium pipiku dengan manjanya lalu bilang dengan mesranya, aku sayang kamu. betapa herannya aku,lalu memarah seketika mukaku. malu tapi senang sekali rasanya dalam hatiku. ternyata ada orang yang masih menyukai dan menyayangiku, kataku dalam hati. ku ambil molekul kecil itu lalu kuletakan diatas telapak tanganku, tanpa berkedip sekalipun aku terus mengamati molekul kecil itu, nampak dua bola matanya menatapku. bibir kecilnya seakan mengisyaratkan aku untuk menciumnya, tapi itu tak bisa. kedua tangan mungilnya seakan ingin memelukku, tapi tak sanggup. perlahan dia membisikan kata-kata cinta lagi padaku, aku cinta kamu katanya padaku. aku bingung mau jawab apa padanya, perlukah aku jelaskan klo aku tidak cinta padanya tapi aku sayang padanya? ato hanya diam membiarkan segalanya berlalu begitu saja dan hanya waktu yang bisa menjawabnya? aku bingung. hanya ada satu jawaban di kepalaku, tapi aku tak sanggup mengatakan padanya. kamu hanyalah sebutir molekul kecil, yang bisa terbang hanya dengan hembusan nafasku. berlalu lah molukel kecil itu tanpa arah tujuan yang masih mengharapkan akan hinggap kembali di pipi merahku.

0 komentar: